Sebagai pria yang sudah menikah dan berkeluarga, saya pernah mengalami fase menyeleksi dan diseleksi. Ya, saya menyeleksi calon istri saya, pun saya diseleksi oleh calon istri dan mertua saya. Dari tahapan seleksi tersebut, satu pertanyaan yang akan membuat seorang pria was – was adalah, “Pekerjaan kamu apa?”. Terlebih saya punya pengalaman “ditolak” calon mertua padahal secara prinsip dan visi sudah cocok dengan anak perempuannya. Alasannya karena profesi saya adalah wirausaha, calon mertua khawatir karena income kurang stabil. Mereka lebih memilih anak perempuannya untuk berpasangan dengan ASN yang notabene lebih terjamin hingga hari tua.
Oke, sebagai pria yang sudah dewasa, saya memahami bahwa restu orang tua adalah hal utama. Saya tidak memaksakan pihak manapun untuk melanjutkan proses ini. Kemudian langkah yang saya tempuh bukanlah mengganti profesi saya. Bagaimanapun juga, menjadi Pengusaha adalah cita-cita saya sejak lulus SMA. Untuk itu, saya akan tetap pada pilihan profesi ini dan mencari pendamping yang mau menerimanya. Begitulah salah satu konsekuensi menjadi wirausaha, apalagi bisinis yang diajalankan belum cukup besar. Diragukan banyak orang.
Seiring berjalannya waktu, saya menemukan satu profesi yang cukup menjanjikan dari segi pendapatan. Seandainya saya tahu profesi ini sejak awal, mungkin saya tidak perlu mengalami banyak penolakan. Ya, profesi ini adalah Digital Marketer. Profesi ini sangat menjanjikan. Secara income, menurut website inded.id, penghasilan rata-rata per bulan berkisar di angka 6 juta. Sekarang bayangkan jika kamu menjadi digital marketer yang bekerja di perusahaan, kemudian kamu juga menawarkan jasa kamu sebagai freelance? Kamu bisa mendapatkan penghasilan berlipat.
Profesi ini banyak sekali dibutuhkan di perusahaan. Mulai dari startup hingga korporasi. Jika ingin bekerja fleksibel, jadilah freelancer. Jika ingin kepastian pendapatan, jadilah staff digital marketing specialist. Jika ingin mengubah dunia, jadilah Pengusaha! Ya tentunya pengusaha di bidang Digital Marketing, seperti yang saya lakukan sekarang dengan mendirikan Inbeez ID.
Nilai seorang Digital Marketer adalah dari portfolio. Semakin banyak pengalamannya, akan makin dipercaya. Masalahnya adalah untuk mendapatkan klien dibutuhkan usaha yang keras. Kemampuan persuasi sangat dibutuhkan pada tahap ini. Atau alternatif nya adalah dengan menawarkan jasa Digital Marketing pada relasi. Umumnya, menawarkan jasa pada relasi relatif lebih mudah untuk meyakinkan krena sudah kernal secara personal.
Nah, ada satu cara lagi yang ampuh untuk menjadi Digital Marketing Profesional, yaitu mengikuti Sertifikasi Digital Marketing dari Lembaga Sertifikasi Profesi. Salah satu lembaga pelatihan yang menyediakannya adalah LSP Teknologi Digital. Dalam pelatihan, semua peserta akan dibekali dengan pelatihan skill, kemudian juga praktek untuk menambah portfolio. Di akhir proses, akan ada uji kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi. Baik skill, pengalaman dan pengakuan dalam bentuk sertifikat ini akan membantu kamu menjadi Profesional Digital Marketing yang handal. Pastinya saat nanti ditanya calon mertua, “Apa pekerjaan kamu?” dengan bangga kamu bisa menjawab, “Saya seorang Digital Marketer yang sudah memiliki Sertifikat Digital Marketing dari Lembaga Sertifikasi Profesi.” So, apakah kamu sudah siap untuk diterima calon mertua?